Tegal - Setelah sekian lamanya bangunan Terminal Tegal tidak mendapatkan perubahan dan perbaikan, saat ini Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat BPTD Wilayah X Provinsi Jawa Tengah akan merevitalisasi Terminal Penumpang Tipe A Kota Tegal. Acara Ground Breaking Ceremony Revitalisasi Terminal Penumpang Tipe A Tegal atau Peletakan Batu Pertama oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Republik Indonesia dilaksanakan secara simbolis Senin (7/3) di Halaman Terminal Tegal.
Kepala BPTD Wilayah X Provinsi Jawa Tengah Eko Agus Susanto mengatakan bahwa revitalisasi yang dilaksanakan selain untuk memberikan kenyamanan bagi para pengunjung terminal, juga untuk menggelorakan kembali Gerakan Nasional Angkutan Umum yang mengajak masyarakat agar menyukai untuk menggunakan transportasi umum.
Untuk anggaran revitalisasi menurut Eko dari alokasi anggaran 2022 Dipa Satker BPTD Wilayah X Provinsi Jateng dari dana SBSM sebesar Rp 32.337.641.000, -. Proyek pembangunan sesuai target, akan diselesaikan minggu kedua bulan Oktober 2022. Dijelaskan Eko, bahwa dengan revitalisasi tersebut juga menyerap program padat karya dengan nilai Rp 260 juta untuk turut membantu pemulihan ekonomi masyarakat.
Eko berharap nantinya Terminal Tegal akan dapat memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik kepada masyarakat, yang berdampak pada peningkataan jumlah pengguna angkutan umum, sekaligus memulihkan perekonomian masyarakat sekitar.
Sambutan Wali Kota Tegal Dedy Yon yang dibacakan Sekda Kota Tegal Johardi mengatakan Kota Tegal merupakan kota persimpangan dan penghubung jalur selatan maupun jalur timur dan barat. Dari kondisi yang ada, Terminal Tegal memang membutuhkan revitalisasi agar bisa memberikan keamanan dan kenyamanan siapa saja yang mengunjunginya.
Diungkapkan Johardi, berbicara saat dulu, Terminal Tegal merupakan terminal yang padat dengan banyak bus datang dan pergi. Namun dikarenakan beberapa faktor, termasuk masa pandemi semakin membuat sepi pengguna jasa angkutan umum.
Perlu diketahui bahwa Terminal Tegal merupakan satu-satunya terminal yang dimiliki Kota Tegal. Jika diibaratkan rumah, terminal menjadi ruang tamu, siapa saja yang datang akan melihat ruang tamu terlebih dahulu yang bisa membuat pengunjung merasa betah dan senang. Sementara dengan adanya revitalisasi yang dilaksanakan, diharapkan akan membuat tampilan terminal lebih tertata baik dan memberikan efek masyarakat ataupun pengunjung merasa nyaman dan selalu ingin datang untuk menggunakan angkutan umum.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Republik Indonesia Drs Budi Setiyadi dalam sambutannya mengatakan bahwa kondisi saat sekarang memang berbeda dengan dulu. Jika dulu banyak terminal berjaya, namun berbeda saat sekarang. Meski demikian, melalui Gerakan Nasional Angkutan Umum, akan kembali meramaikan angkutan umum yang seluruhnya diminta untuk tetap masuk melalui terminal.
Menurut Budi, di Indonesia ada sebanyak 125 Terminal Penumpang Tipe A, sedangkan untuk wilayah pantura tahun ini Terminal Kota Tegal yang akan direvitalisasi. Budi juga menjelaskan, bahwa saat sekarang terminal sudah berbeda konsep yakni dengan memberikan tempat aktivitas ataupun kegiatan lain yang ada di Terminal yang bermanfaat untuk masyarakat. Salah satu contoh seperti di Terminal Solo, dengan konsep terminal yang terdapat ballroom, fasilitas olahraga seperti futsal dan juga terdapat foodcourt. Karenanya jika nanti Terminal Tegal sudah dengan tampilan barunya, bisa juga membuka kerjasama dengan pihak lain atau investor yang akan membuat isi terminal semakin variatif.
Terkait dengan ketinggian air di sekitar Terminal Tegal, Budi menghimbau rekanan pelaksana agar bisa melakukan survey terlebih dahulu. Jangan sampai ketika pembangunan terselesaikan masih ada genangan air.
Hadir pula pada acara tersebut Komandan Kodim 0712 Tegal Letkol Inf Charlie C.L. Sondakh, Danlanal Tegal Mar Ridwan Azis M.Tr. Hanla, CHRMP, Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat, Kepala Kejaksaaan Negeri Tegal, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Tegal. (*)